Rabu, 17 Mei 2017

IDENTIFIKASI MIKROBA METODE PEWARNAAN GRAM


Metode Pewarnaan Gram
Sumber Gambar From Om Gugel

Welcome! Welcome! Welcome back para Typo Hunters, Apa kabar!! tak terasa sudah materi terakhir dalam pembahasan makhluk halus yang tiada bosannya kita membahas nya karena tanpa pembahasan yang lebih dalam kita tak tau karateristik makhluk halus ini. Jangan anggap ini adalah pertemuan terakhir kita, jangan takut. Kedepannya akan lebih banyak lagi materi-materi hebat yang akan kita selidiki lagi. Karena ilmu kita di pertemukan *Eakkk :v. So, Let's Begin.........

PEMBAHASAN 

Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk mengelompokan bakteri gram positif dan gram negatif.

Lactobacillus casei merupakan salah satu bakteri yang digunakan dalam fermentasi susu. Bakteri ini merombak glukosa pada susu menjadi asam laktat, sel berbentuk batang, gram positif, dan koloninya berwarna putih susu.  Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan.

Pewarnaan Gram merupakan salah satu metode untuk menentukan jenis bakteri termasuk Gram positif atau Gram negative. Hal ini akan diketahui dari peptidoglikan pada dinding sel. Prinsip pewarnaan gram yaitu ketika bakteri ditetesi larutan Kristal violet, maka larutan bakteri akan menunjukkan warna ungu atau mempertahankankan warna dari Kristal violet, sedangkan bakteri gram negative menunjukkan warna merah dari larutan safranin atau dengan kata lain warna ungu pada Kristal violet tidak dapat dipertahankan oleh bakteri gram negative dan akan larut bersama alkohol ketika proses pemucatan.

Proses mengidentifikasi mikroba metode pewarnaan gram melewati beberapa tahap antara lain fiksasi dan penuangan larutan Kristal violet, larutan iodine, larutan alkohol, larutan safranin, dan larutan akuades. Larutan Kristal violet berfungsi memberi warna ungu pada bakteri gram positif, iodine berfungsi memperkuat warna primer pada bakteri gram positif, larutan alkohol berfungsi  memucatkan atau melunturkan warna primer pada bakteri gram negative, larutan safranin berfungsi memberi warna merah pada bakteri gram negative, dan larutan akuades berfungsi membilas bakteri ketika sudah ditetesi larutan-larutan diatas.

Lactobacillus casei

Lactobacillus casei adalah bakteri yang digolongkan dalam probiotik termasuk bakteri Gram-positif, anaerob, tidak memiliki alat gerak, tidak menghasilkan spora, berbentuk batang dan menjadi salah satu bakteri yang berperan penting. Bakteri ini berukuran 0,7–1,1 x 2,0–4,0 µm. Lactobacillus casei adalah bakteri yang bisa memecah protein, karbohidrat, dan lemak dalam makanan, dan membantu penyerapan elemen penting dan nutrisi seperti mineral, asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan manusia dan hewan untuk bertahan hidup.

BAKTERI GRAM POSITIF DAN NEGATIF

Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Negatif
Sumber Gambar From Om Gugel

Bakteri terbagi atas bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative. Bakteri Gram positif dinding selnya mengandung peptidoglikan dan juga asam teikoat dan asam teikuronat. Oleh sebab itu dinding sel bakteri Gram positif sebagian adalah polisakarida. Pada beberapa bakteri asam teikoat merupakan antigen permukaan (antigen dinding sel), dan ada yang merupakan selaput pada selnya. Pada pewarnaan Gram bakteri Gram positif berwarna ungu.

Bakteri Gram negatif merupakan bakteri yang dindinng selnya dapat menyerap warna merah. Bakteri ini memiliki lapisan peptidogligan yang tipis yang terdapat pada ruang periplasmik yaitu antara membrane luar dan membran plasma.

METODE PEWARNAAN GRAM

Pewarnaan Gram dilakukan dengan beberapa metode seperti metode pewarnaan diferensial, pewarnaan sederhana. Metode pewarnaan diferensial adalah mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif). Metode pewarnaan difensial dibagi atas pewarnaan Gram, dan pewarnaan tahan asam. Metode pewarnaan Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni Gram positif dan Gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Sedangkan metode tahan asam pewarnaan yang ditujukan terhadap bakteri yang mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi sehingga sukar menyerap zat warna, namun jika bakteri diberi zat warna khusus misalnya karbolfukhsin melalui proses pemanasan, maka akan menyerap zat warna dan akan tahan diikat tanpa mampu dilunturkan oleh peluntur yang kuat sekalipun seperti asam-alkohol.

KALIAN TAU APA ITU FIKSASI?

Fiksasi adalah proses pelekatan dan penempelan struktur sel mikroorganisme pada suatu posisi. Fiksasi dilakukan setelah pengolesan mikroba pada kaca preparat. Olesan yang belum kering akan mengakibatkan sel-sel mikroba menjadi tidak beraturan bentuknya. Fiksasi yang terlalu lama akan menimbulkan kematian sel pada bakteri sehingga selnya sulit dilihat di mikroskop. Tujuan dari fiksasi adalah agar mikroba dapat melekat dengan baik dan tidak mudah larut saat proses pembilasan dengan akuades.

KRISTAL VIOLET

Kristal violet merupakan pewarna primer (utama) memiliki komposisi Kristal violet 2 gram, Alkohol 95% sebanyak 20 ml,  Aquadest 80 ml, dan Amonium oksalat    sebanyak 0,8 gram. Cara pembuatannya dimulai dengan persiapan alat dan bahan. Selanjutnya, Kristal violet dicampur dengan ammonium oksalat dan dihaluskan dengan stampler kemudian ditambahkan akuadesdan alkohol. Bahan yang tercampur diaduk rata dan dimasukkan ke dalam botol.

Pewarna Kristal violet memberi warna ungu pada mikroorganisme yang diinginkan dan berfungsi membentuk ikatan mg-Ribonucleid acid pada membran sel bakteri sehingga membentuk kompleks mg-Ribonucleid acid-crystal violet.

Kristal Violet
Sumber Gambar From Om Gugel

SAFRANIN

Safranin digunakan sebagai pewarna sekunder dalam beberapa pewarnaan preparat dan memberikan warna merah pada preparat. Komposisi dalam safranin adalah Safranin sebanyak 0,25 gram,  Alkohol 95%  sebanyak 10 ml, dan Aquadest sebanyak 90 ml. cara pembuatannya dimulai dengan penyiapan alat dan bahan. Selanjutnya, semua bahan ditimbang sesuai takaran dan dicampur lalu dihaluskan dan dimasukkan ke dalam botol.

Safranin juga memiliki kelemahan diantaranya adalah pada preparat tertentu warnanya sulit terserap. Zat ini berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna utama setelah perlakuan dengan alkohol.

Safranin
Sumber Gambar From Om Gugel

IODIN

Pada proses pewarnaan gram ditambahkan iodine yang bertujuan agar pengikatan warna oleh bakteri semakin kuat.

Iodine
Sumber Gambar From Om Gugel

ALKOHOL

Alkohol merupakan denaturan protein, suatu sifat yang terutama memberikan aktivitas antimikrobial pada alkohol. Alkohol mengandung etanol dan diencerkan hingga konsentrasi 70% menggunakan akuades. Alkohol dalam proses pewarnaan gram digunakan untuk untuk melunturkan atau memucatkan warna primer. Hal ini terjadi pada bakteri gram positif yang mengandung banyak lemak sehingga lapisan dinding selnya larut bersama alkohol danmengakibatkan lunturnya warna primer.

Alkohol 70%

AQUADES

Akuades digunakan sebagai larutan untuk membilas mikroba setelah ditetesi larutan Kristal violet, iodine, alkohol, dan larutan safranin. 

Aquades
Sumber Gambar From Om Gugel

HASIL GAMBAR PEWARNAAN GRAM

Hasil kenampakan pewarnaan gram 
pada koloni Lactobacillus casei 
yang tertutupi safranin.
Sumber Gambar Data Primer
Laboratorium Mikrobiologi 
Umum 2017 Unhas

Tolong maafkan bila gambarnya tak sesuai dengan ekspetasi akan tetapi gambar tersebut adalah hasil dari praktikum Identifikasi Mikroba Pewarnaan Gram saya sendiri. Bisa jadi kebanggaan tersendiri karena perjuangan untuk mendapatkan yang maksimal begitu susah dibuat olehnya :v. Mau kalian puji tak apa-apa silahkan bercuit di kolom komentar hehe.



~
Dan selesai sudah, Lukisan maut pebanding gelorak panas dan dingin.

Pasukan penuh dendam berderap, bagai para peziarah menuju makam Sang Pujangga kematian.

Awan dan Api berpesta pora, memuntahkan tarian badai dalam gemuruh genderang perang para pemain sandiwara dari alam baka.

Para pecahan prajurit yang tersisa tersebar, dalam rencana panjang menuntut kebebasan Negeri Harmoni.

Sang Pangeran melangkahkan kakinya menuju pintu keluar, tertahan dalam ironi semanis madu, sehitam arang.

Sang Bocah berdiri sendiri, dalam badai amukan para Pasukan Jiwa-Jiwa Malang.

Sang Badai Datang, Sang Raja Menghadang.

Salam,
Penikmat Ilmu
@indo.onepiece.forum
#indoonepieceforum








ISOLASI MIKROBA


Isolasi Mikroba
Sumber Gambar From Om Gugel

Halo!! Welcome back guys, anda mencari informasi terbaru? Anda dak salah tempat, kuy ikuti terus artikel ini. Jendela ilmu saat ini akan membahas tentang Isolasi Mikroba. Bukan isolasi perekat yah, tapi pemindahan makhlus halus ke tempat yang baru. Untuk mempersingkat waktu, Follow Me!!

PEMBAHASAN

Isolasi adalah proses pemindahan mikroba dari media yang satu ke media yang lain. Isolasi mikroba dilakukan untuk memisahkan satu mikroba dari mikroba lainnya sehingga didapatkan kultur mikroba murni. 

Isolasi mikroba adalah proses memisahkan suatu mikroba tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikrobia pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya. Memindahkan bakteri dari medium lama kedalam medium yang baru diperlukan ketelitian dan pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari terjadinya kontaminasi. Pada pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar baru, maka cawan petri tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat pada dinding tutup cawan petri. 

Ada beberapa cara atau metode yang digunakan untuk mengisolasi mikroba, diantaranya adalah metode cawan gores, agar miring dan agar tegak. Masing-masing metode memiliki fungsi, kelebihan  dan kekurangan. Ose jarum dan ose bundar merupakan alat yang digunakan dalam isolasi mikroba. Ose jarum digunakan dalam isolasi metode agar tegak, sementara ose bundar digunakan dalam isolasi metode cawan gores dan agar miring.

METODE ISOLASI

Terdapat beberapa metode dalam mengisolasi mikroba mikroorganisme yaitu dengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, dan metode tusukan. Secara umum, metode ini termasuk dalam metode isolasi pada cawan petri dan metode isolasi pada tabung reaksi. Metode-metode ini berdasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga tiap individu spesiesnya dapat dipisahkan dengan lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu: metode gores (streak plate), metode cawan sebar (spreadplate) dan metode cawan tuang (pour plate). Terdapat beberapa jenis goresan yaitu goresan T, goresan perkuadran, goresan zig-zag dan goresan persegi. Metode agar tuang berbeda dengan metode gores, cawan tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan kemudian dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah diatas permukaan/di dalam cawan. Metode isolasi pada tabung reaksi umumnya menggunakan media agar tegak dan media agar miring. Metode isolasi pada agar tegak umumnya dikenal dengan metodetusuk karena prosesnya melalui tusukan pada bagian tengah media agar tegak.

Metode Isolasi Pada Tabung Reaksi

Metode isolasi pada tabung reaksi dilakukan dengan dua cara yaitu dengan media agar tegak dan media agar miring. Teknik agar miring digunakan untuk mengisolasi mikroba dengan goresan zigzag. Teknik ini mempertahankan viabilitas mikroba dengan mencegah pengeringan medium, sehingga waktu peremajaan dapat diperpanjang hingga beberapa tahun. Beberapa jenis jamur dapat bertahan hidup sampai 20 tahun. Daya tahan hidup mikroba lebih baik apabila biakan disim-pan pada suhu kulkas (4oC). Mikroba yang akan dipelihara ditumbuhkan pada tabung berisi medium agar miring atau medium cair yang sesuai, kemudian permukaan biakan ditutup dengan kapas dan aluminuinium foil.

Teknik untuk menanam mikroba pada media agar tusuk ialah dengan menggunakan bantuan ose jarum yang mengambil mikroba dari medium sumber lalu diisolasikan dengan cara menusuk bagian tengah agar sampai kedalaman tertentu pada media agar. Metode tusuk ini memungkinkan tumbuhnya mikroba jenis anaerobik di karenakan sedikitnya ruang untuk udara.

Metode Isolasi Pada Cawan Petri

Isolasi mikroba pada cawan petri dapat dilakukan dengan metode gores dan metode tuang. Metode gores yang digunakan biasa digunakan dalm pengisolasian mikroba adalah goresan T, goresan zig-zag dan goresan persegi. Prinsip dari metode gores cawan adalah pengenceran dimana goresan mikroba yang tersuspensi akan terus berkurang seiring dengan banyaknya goresan sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari mikroorganisme lain. Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah in-kubasi berasal dari satu sel tunggal.

Khusus dalam Praktikum ini, digunakan goresan zig-zag dan goresan persegi. Goresan zig-zag berfungsi untuk mendapatkan biakan murni pada ujung zig-zagnya. Hasilnya, diperoleh koloni mikroba berbentuk zig-zag. Goresan ini umumnya dilakukan pada media cawan dan media agar miring. Penggunaan zig-zag Streak Method (goresan zig-zag) dilakukan pada saat isolasi bakteri dari media pertumbuhan dengan jumlah bakteri yang hidup sedikit.

Goresan persegi dilakukan untuk mendapatkan biakan murni berbentuk bulatan-bulatan berkoloni yang tumbuh mengikuti alur persegi. Namun, karena inokulan yang terlalu tebal saat proses penggoresan sehingga sulit untuk melihat biakan murni dalm bentuk tunggal.

Berikut adalah video metode isolasi pada cawan petri:


Metode Isolasi pada Cawan Petri
Sumber Video Data Primer 
Laboratorium Mikrobiologi 
Umum 2017 Unhas

Nah, itu tadi adalah video metode isolasi dengan menggunakan goresan Zig-Zag dan goresan T. Walaupun hasil videonya amatiran tapi tetap oke kan guys? :v. Abaikan moment kelirunya guys. (T-T)



Ose Bundar dan Ose Tusuk

Ose merupakan alat yang digunakan untuk mengambil dan memindahkan mikroba dari media satu ke media yang lain.Ose bundar memiliki kawat yang ujungnya berbentuk lingkaran kecil. Ose jarum digunakan untuk mengambil mikroba dari media sumber lalu digoreskan ke agar miring dan pada media dalam cawan petri. Goresan yang diberikan pada katiga media ini adalah goresan persegi dan goresan zigzag. Ose jarum memiliki bentuk memanjang yang khusus digunakan mengisolasi mikroba pada media agar tegak dengan cara ditusukkan pada media.



~
Dan selesai sudah, Penangkaran Manis dari neraka

Terlelap sudah jiwa sang raja. Kalah dia dalam genggaman sang Ratu

Sang bocah berterbangan. Lega rasanya mendengar sang pangeran kian menjauh dari sang maut.

Pemindahan kekuatan militer raja tak akan mengganggu usaha pasukan buas nan keji dari kegelapan segelap gerhana. 

Di tempat itu, semua bersatu.

Salam,
Penikmat Ilmu
@indo.onepiece.forum
#indoonepieceforum

PERHITUNGAN JUMLAH MIKROBA

Teknik Perhitungan Mikroba
Sumber Gambar From Om Gugel

Halo guys!! Welcome Typo Hunters. Apa kabar? Tidak terasa kita bertemu lagi dalam ruang yang penuh akan ilmu. Kali ini pembahasan yang akan berlangsung berbau hitung-hitungan. Menghitung mikroba?? for what? yah tentu saja ada hubungan apalagi mahasiswa prodi pangan. Mikroba ajah diperhatikan, apalgi kamu. Eaakk :v. Apa sih manfaatnya, mari kita bahas sama-sama. Let's start it!!


HAL DASAR

Kita harus mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar utama dalam teknik perhitungan mikroba sebelum berlanjut ke tingkat yang lebih spesifik, yang pertama adalah enumerasi. Apa itu enumerasi?

Enumerasi

Enumerasi adalah teknik perhitungan jumlah mikroba dalam suatu media, yang bertujuan menentukan jumlah sel dari kultur bakteri secara kuantitatif Mikroorganisme dapat berupa bakteri, khamir, atau kapang. Perhitungan jumlah mikroba adalah suatu metode yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba yang tumbuh pada suatu media. Dalam percobaan ini metode perhitungan yang digunakan ialah metode Total Plate Count (TPC). Tujuan dilakukannya percobaan perhitungan jumlah mikroba ialah untuk mengetahui prinsip dan prosedur perhitungan jumlah mikroba dengan metode Total Plate Count (TPC). Alat yang digunakan dalam perhitungan jumlah mikroba dengan metode TPC adalah penggaris dan spidol sedangkan bahan yang digunakan adalah media yang ditumbuhi mikroba. Tujuan dari enumerasi adalah untuk mengetahui jumlah sel yang mungkin ada pada suatu bahan terutama bahan makanan yang disimpan dalam waktu tertentu.

Metode Enumerasi

Teknik enumerasi mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yakni metode enumerasi mikroba secara langsung dan metode enumerasi mikroba secara tidak langsung. Metode enumerasi mikroba secara langsung merupakan cara menghitung total dari jumlah sel mikroba baik sel yang hidup maupun sel yang mati dalam suatu sampel secara mikroskopik. Kelebihan metode ini adalah dapat menghitung jumlah mikroorganisme lebih cepat dan dapat mengetahui informasi tambahan tentang mikroba yang sedang dihitung sedangkan kekurangan dari metode ini ialah sel mikroba yang mati dianggap sama dengan sel mikroba yang hidup, dan sel yang sedang dihitung perlu mencapai jumlah konsentrasi yang memadai untuk dapat dihitung. Enumerasi secara tidak langsung memiliki metode yang dapat dilakukan antara lain dengan turbidometer dan enumerasi mikroba dengan metode Total Plate Count (TPC). Kelebihan dari metode ini adalah perhitungan hanya kepada mikroba yang masih hidup sehingga hasilnya lebih akurat sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan waktu inkubasi yang lama sehingga hasilnya tidak bisa didapatkan dalam waktu yang cepat.

Metode Total Plate Count

Metode Total Plate Count (TPC) merupakan suatu metode untuk menghitung jumlah mikroba pada media. Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Pada metode ini, teknik pengenceran merupakan hal yang harus dilakukan. Pengenceran berfungsi untuk mengurangi konsentrasi mikroba yang terlarut dalam sampel sehingga nantinya jumlah mikroorganisme dapat diketahui secara spesifik sehingga didapatkan hasil perhitungan yang tepat, jadi sebelum mikroorganisme ditumbuhkan dalam media, terlebih dahulu dilakukan pengenceran sampel menggunakan larutan fisiologis. Kelebihan dari metode ini ialah dapat mengetahui adanya mikroba jenis lain yang terdapat pada media dan dapat mengetahui jumlah mikroba yang dominan sedangkan kekurangan dari metode ini adalah memungkinkan terjadinya koloni yang berasal lebih dari satu sel mikroba, seperti pada mikroba yang berpasangan, rantai atau kelompok sel.

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Enumerasi pada Metode TPC

Faktor-faktor yang mempengaruhi enumerasi pada metode TPC yaitu suhu, pH, kelarutan, aktivitas air, konsentrasi oksigen, dan tekanan. Suhu pada lingkungan sekitar dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba. Setiap mikroba mempunyai suhu optimum tertentu untuk pertumbuhannya. Berdasarkan kisaran suhu pertumbuhan, mikroba dibedakan atas tiga kelompok yaitu psikrofil ialah mikroba yang mempunyai kisaran suhu pertumbuhan 0-20°C, mesofil ialah mikroba yang mempunyai kisaran suhu pertumbuhan 20-45°C, dan termofil yaitu mikroba yang mempunyai suhu pertumbuhan di atas 45°C. 

Kebanyakan mikroba perusak pangan merupakan mikroba mesofil, yaitu tumbuh baik pada suhu ruangan atau suhu kamar. Bakteri patogen umumnya mempunyai suhu optimum pertumbuhan sekitar 37°C, yang juga adalah suhu tubuh manusia. Oleh karena itu suhu tubuh manusia merupakan suhu yang baik untuk pertumbuhan beberapa bakteri patogen.Mikroba perusak dan patogen umumnya dapat tumbuh pada kisaran suhu 4-66°C. Oleh karena itu kisaran suhu tersebut merupakan suhu yang kritis untuk penyimpanan pangan, maka pangan tidak boleh disimpan terlalu lama pada kisaran suhu tersebut. Pangan harus disimpan pada suhu di bawah 4°C atau di atas 66°C. Pada suhu di bawah 4°C, mikroba tidak akan mati tetapi kebanyakan mikroba akan terhambat pertumbuhannya, kecuali mikroba yang tergolong psikrofil. Pada suhu di atas 66°C, kebanyakan mikroba juga terhambat pertumbuhannya meskipun beberapa bakteri yang tergolong termofil mungkin tidak mati. Suhu dapat mempengaruhi perhitungan jumlah mikroba karena pada suhu optimum proses metabolisme dapat berlangsung dengan baik sehingga pertumbuhan mikroba meningkat, sedangkan jika suhu naik atau turun secara drastis, tingkat pertumbuhan akan terhenti, kompenen sel menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga sel-sel mikroba menjadi mati. 

Setiap jenis mikroorganisme juga memiliki kisaran nilai pH tertentu agar mereka dapat tumbuh. Setiap mikroorganisme memiliki pH optimumnya masing-masing agar dapat berkembangbiak dengan baik. Selain itu pentingnya keberadaan oksigen terhadap pertumbuhan microorganisme sangat berkaitan erat dengan metabolisme mikroorganisme itu sendiri. Berdasarkan tingkat kelarutan dan aktivitas air, jenis mikroorganisme dibedakan menjadi dua jenis yaitu mikroorganisme halofil dan osmotoleran

Kelompok mikroorganisme yang sanggup hidup pada kondisi pH asam dan kadar garam tinggi ialah mikroorganisme halofil. Mikroorganisme osmotoleran ialah mikroorganisme yang dapat hidup pada aw terendah (0,60) misalnya khamir, Saccharomycesrouxii, Aspergillusglaucus dan cendawan lain yang dapat tumbuh pada aw 0,80. Bakteri umumnya memerlukan aw lebih dari 0,98, tetapi bakteri halofil hanya memerlukan aw 0,75. Berdasarkan tekanan hidrostatik mikroorganisme dibagi menjadi dua kelompok yaitu mikroba barotoleran ialah mikroba yang dapat hidup pada tekanan hidrostatik yang tinggi yaitu pada tekanan diatas 100.000 pound/inchi2 dan mikroba barofil yaitu mikroba yang dapat hidup pada tekanan hidrostatik diatas 16.000 pound/inchi2 contohnya bakteri Spirillum.

PROSEDUR PERCOBAAN

Pada cawan petri digambar garis kuadran yang membagi cawan petri menjadi empat bagian. Setelah itu jumlah koloni mikroba perkuadran dihitung dengan jumlah koloni berdasarkan Standart Plate Count (SPC), yaitu antara 30–300 koloni, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan menggunakan rumus Total Plate Count (TPC).
  
Rumus penghitungan mikroba:

∑Sel = ∑Koloni/cawan x 1/fp x 1/∑Inokulum 

Keterangan :
fp : Faktor pengenceran
∑ sel : jumlah sel
∑ koloni : jumlah koloni
∑ inokulum : jumlah inokulum

JUMLAH MIKROBA

Mikroorganisme atau jasad renik adalah mahluk hidup (organisme) yang berukuran sangat kecil untuk dapat diTBUDlihat dengan mata sehingga memerlukan bantuan mikroskop agar dapat melihat organisme tersebut. Mikroorganisme tidak hanya memiliki ukuran yang sangat kecil saja, sehingga sukar dilihat hanya dengan mata, tetapi juga memiliki pengaturan kehidupan yang lebih sederhana. Salah satu jenis mikroorganisme adalah bakteri. Bakteri merupakan organisme uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner yaitu satu sel membelah secara simetris. Koloni bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sejenis yang mengelompok menjadi satu dan membentuk suatu koloni-koloni. Batasan perhitungan mikroba yaitu 30-300 koloni. Hal ini disebabkan jika jumlah koloni kurang dari 30 dapat menyebabkan kesalahan statistik tinggi, apabila jumlah koloni terlalu sedikit maka nantinya secara statistik jumlah mikroba yang dihasilkan akan rendah. Secara statistik yang paling baik adalah kisaran jumlah koloni 30-300. Selain itu jika terdapat koloni kurang dari 30 artinya penceran terlalu tinggi, sebaliknya jika koloni lebih dari 300 artinya pengenceran terlalu rendah dan kemungkinan dua koloni bergabung menjadi satu semakin besar sehingga mengaburkan jumlah yang sebenarnya pada saat perhitungan karena dua koloni yang bergabung menjadi satu tetap dihitung satu koloni, selain itu juga dapat memperbesar kesalahan (human error) dalam menghitung koloni. Oleh karena itu batasan perhitungan mikroba yaitu 30-300 koloni.

TSUD

Terlalu Sedikit Untuk Dihitung (TSUD) merupakan jumlah terkecil dari hasil koloni yang didapatkan yaitu kurang dari 30 koloni yang ada pada media maka hasil yang didapatkan tersebut termasuk tidak memenuhi syarat yang ada.

TBUD

Terlalu Banyak Untuk Dihitung (TBUD) merupakan jumlah terbesar dari hasil koloni yang didapatkan yaitu lebih dari 300 koloni yang ada pada media sehingga termasuk melebihi batas dari syarat perhitungan jumlah mikroba. 



~
Dan selesai sudah, hadiah pemberian dari sang kuasa

Kepintaran alam yang menantang kaum muslihat.

Begitu banyak angka yang tercipta hanya satu yang akan diangkat.

Banyak sedikit tak menjadi masalah bagi sang raja.

Kepintaran sang raja tak ada yang menandingi, hanya dengan satu teknik jitu andalan utusan dewa.

Salam,
Penikmat Ilmu
@indo.onepiece.forum
#indoonepieceforum