INOKULASI MIKROBA
Tempe
Sumber Gambar From Om Gugel
Halo! selamat datang di ind****et ada yang bisa di bantu? hehe. Typo Hunters! Apa kabar?? setelah beberapa kali kita berjumpa saya tak ada bosan-bosannya menanti anda (modus). Kali ini materi yang ingin saya bagi adalah tentang inokulasi. Bagi kalian masyarakat awam kaum Typo Hunters mungkin saja masih ada yang belum tau menahu apa itu inokulasi. Yak, mari kita bahas bersama-sama. Check It Out!!
PENGERTIAN INOKULASI
Inokulasi adalah penanaman mikroba dari media
lama ke media baru. Proses inokulasi dibutuhkan kondisi yang steril untuk
mencegah munculnya kontaminan. Praktikum inokulasi mikroba menggunakan media
padat di cawan petri. Pada praktikum inokulasi mikroba, ada dua metode yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroba, yaitu metode pour plate dan metode spread
plate. Metode pour plate menumbuhkan mikroba yang
suspensinya berada di antara media. Metode spread plate menumbuhkan mikroba
yang suspensinya berada di permukaan yang diratakan menggunakan drugalsky agar
pertumbuhan tersebar merata. Proses inokulasi diawali dengan pengenceran
bertingkat pada suspensi. Pengenceran bertingkat bertujuan untuk mengurangi jumlah
mikroba yang ada di dalam suspensi sehingga jumlah koloni dalan media mudah
dihitung. Pengenceran bertingkat menggunakan larutan fisiologis yang bertujuan
untuk menjaga tekanan osmotic antara cairan di dalam sel dengan cairan di luar
sel agar sel tidak terjadi lisis. Proses inokulasi dilanjutkan dengan inkubasi
inokulum untuk pertumbuhan optimum mikroba.
Tempe
Tempe adalah makanan hasil fermentasi
menggunakan bahan dasar kedelai. Mikroba yang menggunakan kedelai sebagai
substratnya adalah Rhizopus sp. Rhizopus
sp. adalah genus jamur yang masuk dalam filum Zygomicota. Rhizopus sp. mempunyai ciri khas yaitu memiliki hifa
senositik yang membentuk rhizoid yang
untuk menempel ke substrat. Rhizopus sp. yang
menjadi jamur tempe adalah Rhizopus oryzae,
Rhyzopus olighosporus, dan Rhyzopus
stolonifer.
Tempe
Sumber Gambar From Om Gugel
Mikroba Yang Akan Ditumbuhkan
Rhizopus oryzae
adalah salah satu kapang yang berfermentasi menghasilkan tempe. Rhizopus
oryzae memiliki miselia berwarna putih dan ketika dewasa muncul sporangium
yang berwarna abu-abu kehitaman. Kolumela berbentuk oval hingga bulat, dengan
dinding halus atau sedikit kasar, dan melakukan reproduksi secara seksual dan
aseksual, Rhizopus oryzae disebut
juga mikroba heterofermentatif karena dalam proses fermentasi, Rhizopus
oryzae menghasilkan etanol dan asam laktat.
Rhizopus oryzae
Sumber Gambar From Om Gugel
Rhizopus oligosporus adalah kapang yang berperan dalam fermentasi
tempe. Rhizopus oligosporus mempunyai
koloni yang berwarna abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 mm atau lebih.
Sporangiofor tunggal atau berkelompok dengan dinding halus atau sedikit
kasar. Rhizopus oliposporus menghasilkan enzim yang mampu memecah fitat
menjadi komponen yang sederhana sehingga mudah dicerna. Rhizopus oligosporus mampu menghilangkan bau yang harum karena
memiliki enzim lipoksigenase.
Rhizopus oligosporus
Sumber Gambar From Om Gugel
Rhizopus stolonifer merupakan salah satu kapang yang berperan dalam
proses fermentasi tempe. Rhizopus
stolonifer memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan tak bersekat
(senositik), memiliki rhizoid yang berfungsi untuk menempel pada substrat dan
bereproduksi secara seksual dan aseksual. Rhizopus
stolonifer memiliki lajupertumbuhan dan aktivitas antioksidan tinggi
dibandingkan Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus.
Rhizopus stolonifer
Sumber Gambar From Om Gugel
LARUTAN FISIOLOGIS
Larutan NaCl 0,85% merupakan garam fisiologis dimana garam fisiologis merupakan larutan fisiologis yang digunakan untuk mengencerkan, NaCl adalah garam yang berbentuk kristal, atau bubuk berwarna putih, NaCl dapat larut dalam air tetapi tidak dapat larut dalam alkohol. Larutan fisologis adalah larutan buffer yang berfungsi menjaga keseimbangan pH yaitu pH yang menjaga keimbanagan fisiologis dari mikroba. Buffer yang biasa digunakan adalah NaCl dan fosfat.
Proses Pembuatan Larutan Fisiologis
Proses pembuatan larutan fisiologis:
NaCl 6,379 gram dilarutkan ke dalam aquades 750
ml. Kemudian larutan NaCl dihomogenkan. Setelah itu, larutan NaCl disterilkan ke
dalam autoclave pada tekanan 1 atm,
suhu 1210 C selama 15 menit.
PENGENCERAN BERTINGKAT
Pengenceran bertingkat merupakan salah satu proses dalam inokulasi. Pengenceran bertingkat dilakukan untuk mengurangi jumlah mikroba sehingga jumlah koloni pada cawan mudah dihitung. Pengenceran bertingkat menggunakan larutan fisiologis yang terdiri campuran NaCl dan aquades dengan takaran yang telah ditentukan.
Proses Pengenceran Bertingkat
Proses pengenceran bertingkat:
Bahan sebanyak 1 gram dimasukkan ke dalam tabung
reaksi pertama kemudian ditambahkan larutan fisiologis sebanyak 9 ml.
Homogenkan menggunakan vorteks. 4 buah tabung reaksi diisi dengan larutan
fisiologis 9 ml. 1 ml dari tabung reaksi pertama dipipet dan dimasukkan ke
tabung reaksi kedua.Pada tabung reaksi kedua merupakan pengenceran 10-1. Larutan
pada tabung reaksi kedua dihomogenkan menggunakan vorteks kemudian dipipet
sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi ketiga. Pada tabung
reaksi ketiga merupakan pengenceran 10-2. Lakukan hingga pengenceran
10-4.
METODE INOKULASI
Metode Inokulasi
Inokulasi Metode Pour Plate
Metode Pour Plate digunakan untuk
mendapatkan koloni pada mikroorganisme, teknik ini memerlukan agar yang
belum padat dan suspensi untuk dituang kedalam cawan petri
kemudian dihomogenkan dan dibiarkan hingga padat, hal ini akan menyebarkan
sel-sel bakteri mikroba tidak hanya ada pada
permukaan agar saja tetapi sel terendam agar (didalam agar) sehingga terdapat
sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan ada yang tumbuh
didalam agar yang tidak mengandung banyak oksigen.
Berikut adalah prosedur Metode Pour Plate:
Media dituang sebanyak 1/5 volume cawan petri ke
dalam cawan petri, kemudian media ditunggu hingga mengeras. Suspensi dalam
pengenceran 10-4 dipipet sebanyak
1 ml ke dalam cawan petri. Kemudian media dituang sebanyak ¼ volume cawan
petri. Media didinginkan kemudian dibungkus menggunakan kertas bekas. Media
yang telah dibungkus dimasukkan ke dalam inkubator.
Inokulasi Metode Spread Plate
Metode Spread
Plate yaitu dengan menyebarkan suspensi dipermukaan
agar dan diperoleh kultur mikroba, berfungsi untuk menyebarkan atau meratakan
media dengan baik.
Berikut adalah prosedur Metode Spread Plate:
Media dituang sebanyak 2/3 volume cawan petri
kemudian tunggu hingga media mengeras. Suspensi dalam pengenceran 10-4 dipipet sebanyak 1 ml ke
dalam cawan petri. Kemudian suspensi diratakan menggunakan drugalsky. Setelah itu cawan petri dibungkus menggunakan kertas bekas. Media
yang telah dibungkus dimasukkan ke dalam inkubator.
Inkubasi
Inkubasi adalah proses pemeraman media kultur
pada suhu tertentu. Alat yang digunakan untuk proses inkubasi disebut
inkubator. Inkubasi adalah proses penyimpanan media hasil
inokulasi di inkubator dalam suhu terkontrol . Tujuan inkubasi untuk menjaga
pertumbuhan mikroba yang akan diamati. Faktor-faktor yang mempengaruhi inkubasi
adalah suhu, kelembapan, udara atau oksigen, dan perlakuan. Ada 2 jenis
inkubasi yaitu inkubasi alami dan inkubasi dengan alat.
Inkubator
Sumber Gambar Data Primer
Laboratorium Mikrobiologi
Umum 2017 Unhas
~
Dan selesai sudah, Penjara manis yang penuh akan kebencian.
Pasukan makhluk halus tak dapat berbuat apa-apa tanpa diberinya kenikmatan bercocok tanam.
Pasukan suci nan lembut yang memiliki tingkat kekuatan 4x lebih tangguh sebentar lagi akan terlahir dalam dunia kemanisan.
Cairan yang semakin asin semakin meningkat kekuatan tempur, akan kecewa harus merelakan peningkatan pengencerannya.
Hanya menunggu waktu hingga ksatria berbadan panjang mucul dari neraka.
Surga yang terasa begitu hangat akan menaungi prajurit tak kasat mata. Tempat yang tidak boleh dingin tapi tak boleh juga menjadi panas, hanya kehangatan yang bisa menumbuhkan mereka.
Salam,
Penikmat Ilmu
@indo.onepiece.forum
#indoonepieceforum
mas saya mau bertanya, apakah sama inkubator yang mas paparkan dengan inkubator untuk bayi yang baru lahir? mohon dijawab ya mas
BalasHapusinkubator dapat diartikan dari kata inkubasi yang berarti proses penyimpanan suatu objek agar mendapatkan suhu yang terkontrol. jadi, dalam artian bila bayi di inkubasi tujuannya untuk membuat suhu bayi tetap stabil. sedangkan, tujuan menginkubasi mikroba ialah untuk pertumbuhan karena mikroba dapat tumbuh dan berkembang dalam suhu tertentu dalam arti suhu yang terkontrol.
Hapusmakasih atas pertanyaannya. hehe :v